ANNOTHER STORY OF BROKEN HEART
Ingin ku sampaikan dengan ringan
bagaimana sebuah patah hati bisa membuat orang hampir gila
ingin ku sampaikan dengan lapang hati bagaimana perpisahan memicu luka yang teramat dalam
aku…..
terbangun dalam kesendirian,, terbaring lemah menunggu kematian yang mungkin saja berbaik hati mau datang lebih awal
aku….
terbangun di ranah bernama kesengsaraan, mencoba meraih langkah kehidupanku yang terhenti
Ini hatiku,,,yang telah kau patahkan hingga kepingan terakhir, Ini hatiku yang air matanya tak sempat kau lihat,, kau berpaling lebih cepat dari yang ku ingat,,, maka biarlah
Aku,,,,
memeluknya sekali,, merangkulnya lagi… membawanya pergi, ,,mengharap ada kehidupan lain yang tak kudapati ketika bersamamu,,,
Rimba sunyi ini tampak tak sekejam saat kau membuang Hatiku lalu menikamnya ribuan kali,, Rimba ini masih berbaik hati menyibakkan dedaunanya agar memberiku ruang berjalan meski dengan langkah yang patah….
Aku,,, tak ingin menghitung berapa kali aku bisa mengganti satu langkah dengan langkah lainya,, tapi biarlah,,, kunang-kunang ini menuntunku ,,mencari obat untuk membalikan hatiku yang diambang kematian… lihatlah dia,,, hatiku,,, air matanya kering,,berkerak,,,menodai dirinya sendiri,,, sudah berapa lamakah hatiku menangis? Aku tak tau,, aku tak pandai mengintip keadaan diriku sendiri,,dan mencoba mengobati apa yang sebenarnya menjadi miliku dari awal,, yaitu hatiku
Aku… tak ingin menghitung berapa kali aku tersandung dan hampir melepaskan pelukanku pada hatiku,,, tapi ,, biarlah peri kecil dengan butiran debu emas yang menjadi ekornya yang gemerlap itu mengulurkan tanganya padaku,,, membantuku bangun dari jatuhnya langkahku,, tanganya yang mungil tampak kuat dan menjanjikan.. apakah aku perlu meragukan peri kecil ini juga?
kilauan sayapnya memberi janji,,, menuntun dengan pasti hingga jalan tak lagi penuh dengan kerikil,, hingga jalan ini tak lagi memiliki daun yang menggores lengan telanjangku
ini sebuah pohon kehidupan baru,,, yang lebih hebat,, lebih besar ,,, lebih pekat,,,
akan tetapi,, sebelum aku melihat kilau bening sungai dibawahnya
sebelum aku menyadari kilauan bening emas berpendar yang menyelubunginya
sebelum aku menyadari ribuan peri dengan debu emasnya
sebelum aku menyadari seulas senyum hadir dibalik batang pohon itu,,,
dengan hitungan detik,,, pohon kehidupan itu pergi meninggalkanku,,, membawa semua yang menjadi pesona mataku,,
dentingan music,, peri dengan debu emasnya,,, juga semua keindahanya,,, tinggalah kabut dalam menutupi,,, menggagalkan seluruh rantai harapan dan imajinasiku
ingin ku sampaikan dengan lapang hati bagaimana perpisahan memicu luka yang teramat dalam
aku…..
terbangun dalam kesendirian,, terbaring lemah menunggu kematian yang mungkin saja berbaik hati mau datang lebih awal
aku….
terbangun di ranah bernama kesengsaraan, mencoba meraih langkah kehidupanku yang terhenti
Ini hatiku,,,yang telah kau patahkan hingga kepingan terakhir, Ini hatiku yang air matanya tak sempat kau lihat,, kau berpaling lebih cepat dari yang ku ingat,,, maka biarlah
Aku,,,,
memeluknya sekali,, merangkulnya lagi… membawanya pergi, ,,mengharap ada kehidupan lain yang tak kudapati ketika bersamamu,,,
Rimba sunyi ini tampak tak sekejam saat kau membuang Hatiku lalu menikamnya ribuan kali,, Rimba ini masih berbaik hati menyibakkan dedaunanya agar memberiku ruang berjalan meski dengan langkah yang patah….
Aku,,, tak ingin menghitung berapa kali aku bisa mengganti satu langkah dengan langkah lainya,, tapi biarlah,,, kunang-kunang ini menuntunku ,,mencari obat untuk membalikan hatiku yang diambang kematian… lihatlah dia,,, hatiku,,, air matanya kering,,berkerak,,,menodai dirinya sendiri,,, sudah berapa lamakah hatiku menangis? Aku tak tau,, aku tak pandai mengintip keadaan diriku sendiri,,dan mencoba mengobati apa yang sebenarnya menjadi miliku dari awal,, yaitu hatiku
Aku… tak ingin menghitung berapa kali aku tersandung dan hampir melepaskan pelukanku pada hatiku,,, tapi ,, biarlah peri kecil dengan butiran debu emas yang menjadi ekornya yang gemerlap itu mengulurkan tanganya padaku,,, membantuku bangun dari jatuhnya langkahku,, tanganya yang mungil tampak kuat dan menjanjikan.. apakah aku perlu meragukan peri kecil ini juga?
kilauan sayapnya memberi janji,,, menuntun dengan pasti hingga jalan tak lagi penuh dengan kerikil,, hingga jalan ini tak lagi memiliki daun yang menggores lengan telanjangku
ini sebuah pohon kehidupan baru,,, yang lebih hebat,, lebih besar ,,, lebih pekat,,,
akan tetapi,, sebelum aku melihat kilau bening sungai dibawahnya
sebelum aku menyadari kilauan bening emas berpendar yang menyelubunginya
sebelum aku menyadari ribuan peri dengan debu emasnya
sebelum aku menyadari seulas senyum hadir dibalik batang pohon itu,,,
dengan hitungan detik,,, pohon kehidupan itu pergi meninggalkanku,,, membawa semua yang menjadi pesona mataku,,
dentingan music,, peri dengan debu emasnya,,, juga semua keindahanya,,, tinggalah kabut dalam menutupi,,, menggagalkan seluruh rantai harapan dan imajinasiku
HILANG….
kecewa kembali mengintip dari semak-semak yang ku benci,, tapi lihatlah,,, perginya pohon kehidupan itu telah menukar nyawa untuk hatiku yang kembali membuka mata,, kembali meregangkan otot warnanya menjadi secerah dahulu,,,
kecewa kembali mengintip dari semak-semak yang ku benci,, tapi lihatlah,,, perginya pohon kehidupan itu telah menukar nyawa untuk hatiku yang kembali membuka mata,, kembali meregangkan otot warnanya menjadi secerah dahulu,,,
TAPI
SATU HAL YANG DITINGGALKAN OLEH POHON KEHIFUPAN
SENYUMAN ITU TETAP TINGGAL